Advertisement
Perjalanan
Beranda / Gaya Hidup / Perjalanan / Satukan Perantau yang Pulang ke Bangka lewat TikTok, kini 604 Perantau akan adakan pertemuan.

Satukan Perantau yang Pulang ke Bangka lewat TikTok, kini 604 Perantau akan adakan pertemuan.

Foto : Dok. AgathaElleanora

Pangkalpinang, 12 April 2025 – Sebuah video TikTok dengan username AgathaElleanora , yang dibuat oleh seorang perantau asal Bangka. Berhasil fyp dan memantik terbentuknya komunitas unik bagi anak-anak rantau asal Pulau Bangka.


Berawal dari keresahan pribadi saat hendak pulang kampung namun tidak memiliki teman untuk diajak berkumpul, wanita tersebut mengunggah video sederhana dengan narasi ringan, namun relatable.


Dalam video tersebut, ia mengatakan:
“Boleh gak sih kalau pas pulang ke Bangka bikin grup orang Bangka yang doyan mantai, ngopi, nembak, dan camping? Jadi tiap pulkam gak bingung, ada temen ngumpul dan tau mau liburan ke mana.”


Video itu sontak mendapat perhatian luas dari warganet, khususnya mereka yang berasal dari Bangka namun kini tinggal diluar daerah. Banyak yang mengaku mengalami situasi serupa, pulang ke kampung halaman, namun tak tahu harus ke mana atau bertemu siapa. Tak butuh waktu lama, wanita asal Semabung baru ini pun kemudian membuat grup WhatsApp dengan nama “Bangka Trip” yang kini telah beranggotakan 604 orang.


Saat dihubungi via WhatsApp oleh tim Korelasi Media, Agatha menjelaskan, isi grup tersebut hadir dari berbagai kalangan lintas Agama, Usia dan Ras serta dari berbagai daerah. Seperti Belinyu, Koba, Sungailiat, Toboali,yang paling aktif saat ini berasal dari Pangkalpinang bahkan ada yang dari belitung. Keberagaman ini justru jadi kekuatan kami, karena masing-masing membawa semangat dan warna tersendiri ke dalam grup.

Silahturahmi perantau asal Bangka di Kampung Halaman.


Lanjut Agatha , “ Pada Hari Minggu, tanggal 13 April ini, Kami akan pergi ke Pantai Pasir Padi dan berkumpul sekitar pukul 10 pagi. Kami memilih tempat ini karena lokasinya mudah dijangkau oleh semua anggota dan cukup representatif sebagai titik awal pertemuan. Alami, santai, dan khas Bangka.


Akan tetapi sebelum itu, mereka akan melakukan pertemuan di Candu Kafe, Pangkalpinang pada hari Sabtu, 12 April pukul 20.00 WIB.


Kedua agenda ini akan menjadi momen perdana bagi para anggota komunitas untuk saling mengenal secara langsung setelah sebelumnya hanya terhubung melalui media sosial dan grup WhatsApp. Selain bersilaturahmi, pertemuan ini juga diharapkan bisa menjadi awal dari kegiatan-kegiatan positif lainnya yang lebih terstruktur di masa mendatang. Turut Agatha.


Harapan saya, melalui pertemuan pertama ini kami bisa membentuk komunitas yang aktif dan bermanfaat. Saya membuka pintu untuk semua kalangan, tidak hanya anak muda. Tujuan saya bukan hanya untuk traveling, tapi membangun komunitas yang punya potensi besar untuk berkontribusi positif bagi Bangka Belitung dan kebetulan saya memiliki latar belakang di bidang Sumber Daya Manusia, jadi mengelola jumlah anggota yang besar bukan hal yang asing. Justru, dengan berbagai profesi dan latar belakang, saya yakin komunitas ini bisa menjadi wadah untuk kegiatan sosial, edukatif, hingga membantu anak-anak di pelosok yang kesulitan mengakses pendidikan. Dan semoga komunitas ini nanti banyak dilirik karena banyaknya kegiatan positif yang akan membantu dan memberikan nilai positif untuk bangka belitung. Tutup Agatha.


Fenomena ini menunjukkan bagaimana media sosial dapat menjadi jembatan untuk menyatukan individu dengan latar belakang dan pengalaman serupa, serta mengubah rasa kebingungan menjadi ruang kolaborasi dan silaturahmi yang penuh makna.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

× Advertisement
× Advertisement